Kata Kata Bijak Film Ferdinand (2017)

Kata Bijak Film Ferdinand

Kata Kata Mutiara Bijak/ Quotes dan Kutipan dari Film Ferdinand

"Ayahku. Saat tandukku tumbuh, itu akan jadi giliranku. Orang akan datang dari seluruh Spanyol untuk melihatku, Valiente yang hebat! Banteng terganas sepanjang masa. Aku akan taklukkan semuanya. Manusia melawan banteng. Apa itu indah? Tidak. Apa itu menakjubkan? Pasti! Penonton akan menggila, menjadikan aku seorang juara. Aku akan habiskan sisa hariku sebagai raja."

"Dengar, Ferd, kau masih kecil. Saat kau besar, Mimpimu akan berubah. Semuanya akan berubah. Ayah katakan kau satu hal yang akan berubah. Kau akan menjadi besar dan lebih tangguh daripada ayahmu, Itu pasti. Kemudian kau akan lihat. Kau akan masuk ke arena itu dan kau akan menjadi juara."

"Percaya atau tidak, Aku bukan kambing penenang terbaik di dunia. Tidak. Takdirku sebenarnya adalah menjadi pelatih."

"Kau mencoba kembali ke sini dan mengintimidasi kami? Karena biar aku beritahu kau sesuatu. Aku tak terintimidasi oleh badanmu yang besar! Aku tak mengenalmu, Tapi aku tak takut denganmu, dasar tumpukan daging menyedihkan! Dan kau benar-benar bau!"

"Tolong jangan kunyah kami! Ketakutan terbesarku adalah mati dikunyah."

-Kau tak seperti orang bodoh lainnya, 'kan? Jangan tertipu, Kakak. Menurutmu dari mana kata penindas berasal? Itu bukan dari ayam!
-Tidak, lihatlah dia Dia lembut dan manis. Seperti mentega.

"Pecundang takkan bertahan sehari pun di tempat ini."

"Ini adalah sisi dari kuda yang menawan. Dan itu adalah sisi dari banteng yang bau. Kuda menawan tetap di sini, Dan hewan buas jelek tetap di sana. Jangan berpikir untuk datang ke sisi kami. Atau kami akan beritahu manusia."

"Aku tidak bersalaman. Tanganku adalah instrumenku. begitu juga lengan, kaki, dada, kaki, Dan bokongku. Mengerti?"

"Dengarkan aku, Banteng Kembang. Situasi di sini sudah berubah sejak kau melarikan diri. Sekarang, entah kau bertarung, atau kau menjadi daging. Sampai jumpa, daging."

"Kau tak suka adu banteng. Itu karena kau emosian, suka menyeruduk dan menanduk dan menyerang dengan penuh kekerasan. Maksudnya, ini bukan sekedar membenturkan kepala. Ini soal irama, kelincahan, dan keanggunan. Jangan pikirkan itu sebagai pertarungan. Pikirkan itu seperti tarian."

Bagikan Artikel ini